Penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan muslim semakin gencar dilakukan oleh mereka tidak menyukai agama rahmatan lil'alamin ini. Banyak anti-Islam menyerang lewat hasil pemikiran tertuang dalam bentuk komik, gambar, novel, dan film.
Media ini dinilai lebih kuat menyampaikan pesan, Islam agama serupa
kanker, pemuja kekerasan, serta pecinta seks dengan anak di bawah
umur. Inilah para pembenci Islam menyebarkan kebencian pada Rasulullah
lewat pendekatan media. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
1. Salman Rushdie
Ahmad
Salman Rushdie penulis berdarah Inggris-India ini orang pertama
menghina Islam dengan menerbitkan novel Ayat-Ayat Setan pada 1988. Novel
menceritakan tokoh fiktif bernama Mahound, diduga Muhammad, menerima
tiga Tuhan seperti ramalan Makkah.
Menurut legenda, Mahound mengganti tulisan asli pada kitab suci dengan
ayat-ayat setan. Dia mengaku mendapat bisikan dari malaikat Jibril serta
iblis menggodanya.
Buku ini langsung dilarang beredar di negara mayoritas muslim yakni
Indonesia, Singapura, Venezuela, Pakistan, Afrika Selatan, Sri Lanka,
Kenya, Thailand, Tanzania, India, Sudan, dan Bangladesh.
Setahun kemudian setelah terbitnya buku itu, pemimpin Revolusi Iran
Ayatullah Ruhallah Khomeini memberi fatwa disebarkan lewat radio Ibu
Kota Teheran. Dia menawarkan hadiah bagi mereka mau membunuh Rushdie.
Harga kepala penulis itu mencapai Rp 31,4 miliar. Pengarang buku Luka
dan Api Kehidupan, dicetak dua tahun lalu itu harus hidup dalam kawalan
polisi ketat selama tujuh tahun sebab fatwa ini.
2. Jyllands Posten
Surat kabar dari Denmark ini pertama kali memperlihatkan Muhammad SAW
dalam wujud kartun 12 edisi dan mengundang reaksi keras umat Islam
sejagat. Kartun kontroversial ini dimuat di harian itu pada 2005.
Kurt Westergaard adalah seorang kartunis yang menggambar kartun Bom di
Surban. Kartun-kartun karya Westergaard tersebut dimuat di
Jyllands-Posten, Politiken, dan Berlingske Tidende.
Kedua peristiwa tersebut sama-sama menimbulkan kemarahan di seluruh dunia Islam. Kurt Westergaard, jadi sasaran pembunuhan.
Umat Islam menilai Jyllands Posten tidak mampu menggunakan hak
mengeluarkan pendapat dengan baik. Pemuatan kartun ini membuat beberapa
duta besar negara mayoritas muslim menyuruh duta besarnya untuk pulang,
termasuk Libya, Arab Saudi, dan Suriah.
Jyllan Posten harus membayar mahal atas kartu menghina Nabi Muhammad SAW
itu. Satu dari tiga kartunis tetap koran itu, Elliot mati terbunuh.
3. Geert Wilders
Wilders mempunyai keyakinan Islam agama penyebar terorisme,
antisemitisme, melakukan kekerasan pada perempuan, melakukan kekerasan
pada kaum homoseksual dan Al-Quran memberi petunjuk bagi muslim untuk
membenci mereka yang tidak sepaham.
Masih segar dalam ingatan Wilders menjadi sutradara film berjudul Fitnah
disebarkan lewat situs berbagi video Liveleak pada 2008.
Tayangan berdurasi 16 menit 48 detik ini memperlihatkan surat al-Anfal
ayat 60, potongan klip media dan guntingan surat kabar memberitakan
tindak kekerasan dilakukan kaum muslim. Surat ini diyakini salah satu
perintah berperang bagi umat Islam.
4. Pastur Terry Jones
Nama pastor Terry Jones tiba-tiba mencuat dan menjadi pembicaraan publik. Sejak ia mencanangkan ide gilanya untuk melaksanakan pembakaran Al-Quran tepat hari peringatan 11 September. Siapa pastor konyol itu?
Seperti di lansir Islamtimes.org, Pastor dari gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, Amerika Serikat itu bersama pengikutnya akan memperingati peristiwa 9/11 dengan membakar Al-Quran mulai dari pukul 18.00 hingga 21.00 waktu setempat.
Jones adalah pastor yang memimpin sebuah gereja kecil di Florida, pengikutnya tidak lebih dari 50 orang. Namun aksi-aksinya kerap membuat dunia Islam murka. Kelompok Dove World Outreach Center didukung oleh Shannon Carson, seorang pemuka agama setempat yang juga membenci Islam. Carson menyebut Islam tidak lebih sebagai aliran sesat yang sedang menginvasi Amerika Serikat.
Jones gila, dikenal sebagai penulis buku yang sering menghujat Islam. Ia adalah penulis buku berjudul "Islam Is of The Devil". Buku itu mengungkap kebenciannya terhadap Islam. Ia menyebutkan bahwa kebenciannya itu bukan semata soal agama. Melainkan ia peduli terhadap masa depan generasi mendatang agar terhindar dari Islam. Ia menyebut Islam sebagai ancaman.
Jones bersama kelompoknya juga berusaha menarik simpati Muslim untuk beralih keyakinan. Di situsnya, ia bahkan terang-terangan berani mengajak perempuan muslim untuk pindah agama dengan iming-iming rumah dan makanan. Di situsnya, ia juga menulis sepuluh alasan untuk membakar Al Al-Quran.
Sebelum berkotbah di Florida, Jones dikenal sebagai misionaris di Jerman. Pada 2008, ia diusir oleh jemaat dari gereja yang ia dirikan sendiri karena dinilai terlalu radikal. Wakil Ketua Masyarakat Kristen Koln, Stephan Baar menyatakan Jones kerap berceramah dengan keras, bahkan dengan pemahaman fundamental mengenai Injil.
Selain dibenci banyak kalangan, Jones juga dibenci oleh anaknya sendiri, Emma Jones. Emma keluar dari gereja tersebut bahkan menuduh ayah dan ibu tirinya telah melecehkan dirinya secara keuangan dan mengeksploitasi dirinya sebagai buruh.
4. Pastur Terry Jones
Nama pastor Terry Jones tiba-tiba mencuat dan menjadi pembicaraan publik. Sejak ia mencanangkan ide gilanya untuk melaksanakan pembakaran Al-Quran tepat hari peringatan 11 September. Siapa pastor konyol itu?
Seperti di lansir Islamtimes.org, Pastor dari gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, Amerika Serikat itu bersama pengikutnya akan memperingati peristiwa 9/11 dengan membakar Al-Quran mulai dari pukul 18.00 hingga 21.00 waktu setempat.
Jones adalah pastor yang memimpin sebuah gereja kecil di Florida, pengikutnya tidak lebih dari 50 orang. Namun aksi-aksinya kerap membuat dunia Islam murka. Kelompok Dove World Outreach Center didukung oleh Shannon Carson, seorang pemuka agama setempat yang juga membenci Islam. Carson menyebut Islam tidak lebih sebagai aliran sesat yang sedang menginvasi Amerika Serikat.
Jones gila, dikenal sebagai penulis buku yang sering menghujat Islam. Ia adalah penulis buku berjudul "Islam Is of The Devil". Buku itu mengungkap kebenciannya terhadap Islam. Ia menyebutkan bahwa kebenciannya itu bukan semata soal agama. Melainkan ia peduli terhadap masa depan generasi mendatang agar terhindar dari Islam. Ia menyebut Islam sebagai ancaman.
Jones bersama kelompoknya juga berusaha menarik simpati Muslim untuk beralih keyakinan. Di situsnya, ia bahkan terang-terangan berani mengajak perempuan muslim untuk pindah agama dengan iming-iming rumah dan makanan. Di situsnya, ia juga menulis sepuluh alasan untuk membakar Al Al-Quran.
Sebelum berkotbah di Florida, Jones dikenal sebagai misionaris di Jerman. Pada 2008, ia diusir oleh jemaat dari gereja yang ia dirikan sendiri karena dinilai terlalu radikal. Wakil Ketua Masyarakat Kristen Koln, Stephan Baar menyatakan Jones kerap berceramah dengan keras, bahkan dengan pemahaman fundamental mengenai Injil.
Selain dibenci banyak kalangan, Jones juga dibenci oleh anaknya sendiri, Emma Jones. Emma keluar dari gereja tersebut bahkan menuduh ayah dan ibu tirinya telah melecehkan dirinya secara keuangan dan mengeksploitasi dirinya sebagai buruh.
5. Sam Bacile
Nama
aslinya Nakoula Basseley. Dia mempunyai darah Mesir-Amerika Serikat dan
menetap di Kota Los Angeles, Negara Bagian California.
Bacile tampil menjadi pembenci Nabi Muhammad dan menjadi produser sekaligus sutradara film Innocence of Muslims.
Dalam film ini digambarkan sosok Rasulullah penipu dan tukang merayu.
Film ini berdurasi 14 menit dan disebar Bacile di situs berbagi video
Youtube awal bulan ini.
"Ini film politik. Amerika telah kehilangan banyak uang dalam perang
Irak dan Afghanistan. Saya memerangi pemikiran. Buat saya, Islam itu
kanker, titik," ujar Sam Bacile.
Film itu membuat seluruh umat Islam dunia marah besar. Unjuk rasa
diadakan di tiap negara, bahkan menewaskan duta besar Amerika untuk
Libya, John Christopher Stevens. Senin lalu, Bacile menyerahkan diri ke
kantor polisi di Los Angeles. Dia diganjar hukuman penjara dan denda Rp
74,6 miliar.
6. Charlie Hebdo
Dalam situsnya, koran mingguan menyebut diri mereka sinis ini, bakal
menerbitkan kembali kartun kontroversial tentang Nabi Muhammad SAW di
tahun ini.
Sebelumnya, pada 2006 surat kabar itu memuat kembali kartun Rasulullah
ada di Jyllan Posten dan menggabungkannya dengan kreasi mereka.
Gambaran Muhammad SAW dalam kartun di Charlie Hebdo sangat menghina. Ada
beberapa edisi memuat Rasul telanjang dan sedang melakukan hubungan
intim bersama gadis-gadis. Ini mengundang protes keras dari masyarakat
muslim dunia.
Niat mereka mengeluarkan kembali kartun Nabi di tahun ini membuat
pemerintah Prancis menurunkan polisi antihuru-hara bersiaga depan kantor
Charlie Hebdo.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius sudah memerintahkan
pengamanan terhadap kedutaan dan sekolah milik Prancis di seluruh dunia
ditingkatkan. "Saya sudah perintahkan melakukan pengamanan lebih ketat
atas gedung, kedutaan, konsulat, pusat kebudayaan, dan sekolah di
negara-negara bisa menimbulkan masalah," kata dia seperti dilansir
kantor berita Reuters, Rabu (19/9).
Walau tidak setuju dengan pemuatan itu, Fabius tidak dapat melarang warga Prancis untuk berekspresi.
*Sumber: (dinukilkan oleh MERDEKA.COM
0 komentar:
Posting Komentar