Sabtu, 28 Maret 2015

Temuan Mengejutkan Ilmuwan tentang `Adam`

Temuan Mengejutkan Ilmuwan tentang AdamIlustrasi (discovermagazine.com)
Para peneliti menggunakan 'jam molekuler', yang didasarkan pada jumlah mutasi DNA yang muncul untuk setiap generasi, untuk memperkirakan usia Adam.
Para ilmuwan dalam sebuah penelitian terbaru menyimpulkan, manusia ternyata berkembang lebih cepat dari dugaan sebelumnya. Itu mereka dapatkan setelah menemukan cara untuk menunjukkan jika semua manusia yang hidup bisa melacak nenek moyangnya.

Sebelumnya, para peneliti mengatakan bahwa nenek moyang manusia adalah seorang laki-laki yang hidup 250.000 tahun lalu. Penemuan tersebut disebut 'Genetic Adam'.

Namun dalam penemuan terbaru diketahui bahwa Adam hidup sekitar 100.000 tahun, lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Ini berarti kita telah berevolusi lebih cepat dari yang kita duga. Selain itu, studi ini menunjukkan bahwa nenek moyang laki-laki kita itu hidup bersamaan dengan perempuan yang disebut 'ikata Kari Stefaansson dari perusahaan penelitian kode genetikk deCODE Genetics dikutip Dream.co.id dari laman The Guardian, Sabtu 28 Maret 2015.

Stefansson menambahkan bahwa seluruh perempuan di Bumi saat ini memiliki DNA dari Mitochondrial Eve.

Genetik Adam dan Hawa tersebut dipercaya bukan satu-satunya manusia yang hidup saat itu. Meskipun mereka tidak pernah bertemu, perkiraan terbaru tentang keberadaan keduanya yang ditemukan ilmuwan dianggap lebih masuk akal.

Jika populasi manusia saat itu secara keseluruhan stabil, satu pria punya satu putra dan satu wanita punya satu putri, maka ada kemungkinan besar setiap manusia berjenis kelamin laki-laki akan kehilangan garis paternalnya.

Namun sebaliknya setiap keturunan laki-laki, misalnya anak laki-laki dari putrinya, akan memiliki kromosom Y yang diwariskan dari laki-laki lain.

Jika Anda melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, menurut teori itu, maka hanya akan ada satu orang yang garis paternalnya tak akan terputus sampai sekarang: orang ini adalah kromosom Y Adam.

Para peneliti menentukan keberadaan Adam dengan membandingkan kromosom Y dari 753 orang Islandia, yang juga dikelompokkan menjadi 274 garis paternal.

Para peneliti menggunakan 'jam molekuler', yang didasarkan pada jumlah mutasi DNA yang muncul untuk setiap generasi, untuk memperkirakan usia Adam.

Penelitian, yang diterbitkan di jurnal Nature Genetics, menemukan fakta lain bahwa usia genetik Adam berlangsung antara 174.000 dan 321.000 tahun yang lalu.

Sementara, genetik Hawa diperkirakan telah berjalan di atas Bumi sekitar 200.000 tahun yang lalu.

Sebelumnya, para peneliti memperkirakan usia Adam sekitar 50.000 tahun sampai 500.000 tahun lalu, yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan kemunculan moyang Hawa.
Beberapa peneliti berkesimpulan, ketidaksesuaian tersebut bisa jadi karena Adam melakukan poligami.

"Kedua jenis kelamin tidak bisa dipisahkan," kata Stefánsson. "Tidak peduli berapa banyak wanita memiliki anak, setengahnya pasti laki-laki dan setengahnya lagi perempuan"
Rekan Stefánsson, Agnar Helgason, mengatakan temuan terbaru ini dapat memperbaiki penanggalan evolusi manusia, seperti ketika manusia pertama bermigrasi keluar dari Afrika dan tiba di Eropa.

"Kami ingin tahu dari mana kita berasal dan kapan," katanya. "Ini memberi kita sedikit informasi lebih solid tentang kapan."

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa manusia berkembang lebih cepat sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh University of Wisconsin itu menemukan bahwa setidaknya 7% dari gen manusia telah mengalami evolusi terbaru.

Beberapa evolusi yang terjadi seperti warna kulit putih dan mata biru di Eropa bagian utara, tahan malaria di beberapa populasi di Afrika dan munculnya gen yang memungkinkan laktosa dicerna. (Ism) 

0 komentar:

Posting Komentar