Robert Levinson, seorang pensiunan agen FBI, menghilang setelah
bepergian ke pulau Kish, Iran, pada Maret 2007 dan merupakan salah satu
warga AS yang diculik paling lama dalam sejarah. Peliknya, bahkan
setelah 8 tahun, belum diketahui siapa yang menculik dan menahan
Levinson.
Dan kini, FBI menaikkan imbalan untuk informasi terkait Levinson, dari US$1 juta menjadi US$5 juta (Rp65 miliar).
CNN melansir, FBI mengumumkan kenaikan imbalan itu pada Senin (9/3),
menandai delapan tahun hilangnya Levinson, dan sehari sebelum ulang
tahunnya yang ke-67.
"Levinson pergi ke Pulau Kish, Iran, pada 8 Maret 2007, bekerja atas
nama beberapa perusahaan besar dan keberadaan, keadaannya, berikut
kondisi saat ia menghilang tak diketahui sejak saat itu,” kata FBI dalam
sebuah pernyataan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengeluarkan pernyataan
yang meminta Iran untuk bekerja sama dengan penyelidikan terkait
keberadaan Levinson.
"Dia telah menghabiskan lebih dari 2.900 hari berpisah dari orang-orang
yang mencintainya, dan merupakan salah satu warga AS yang ditahan paling
lama dalam sejarah. Tahun demi tahun, keluarga mengalami kesedihan
karena ketidakhadirannya. Sudah waktunya dia pulang," kata Kerry.
"Kami tetap berkomitmen untuk mengembalikan Levinson dengan selamat
kepada keluarganya dan menghargai dukungan dan bantuan dari mitra
internasional kami. Kami tetap prihatin tentang kesehatan Levinson
mengingat usia dan lamanya ia menghilang,” tambah Kerry.
Pemerintah Iran berulang kali mengatakan mereka tidak menahan Levinson
dan tidak tahu soal keberadaannya. FBI mengatakan saat ia berada di
Iran, Levinson bekerja sebagai detektif swasta.
Namun laporan berita pada 2013 mengatakan ia bekerja sebagai kontraktor independen CIA ketika ia menghilang.
Itulah yang membuat keluarganya bungkam selama bertahun-tahun, tak
mengatakan bahwa Levinson bekerja untuk CIA, karena pemerintah AS
memperingatkan mereka jika terungkap maka hal itu akan lebih
membahayakan Levinson.
FBI, Gedung Putih dan CIA belum mengakui secara terbuka hubungan antara CIA dan Levinson.
Tidak jelas siapa yang sebenarnya menahan dia, tapi para pejabat AS
mengatakan mereka percaya ia berada di suatu tempat di bagian barat daya
Asia.
Siapa pun penculiknya, pada 2010 mereka mengirim "bukti hidup" video dan foto-foto Levinson untuk keluarganya.
Dalam video tersebut, Levinson meminta pemerintah AS, "Tolong bantu saya
pulang," kata Levinson yang tampak kurus dalam rekaman, sekaligus
mengutip 33 tahun pengabdiannya di FBI sebagai alasan untuk bantuan itu.
Foto-foto menunjukkan dia sudah berjenggot lebat.
Selasa, 24 Maret 2015
8 Tahun Hilang, FBI Beri Imbalan Rp 65M untuk Agennya
Selasa, Maret 24, 2015
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar