Masih ingat Nicolas Anelka, striker Prancis berkulit hitam yang paling sering pindah klub dalam kariernya?
Kini, Anelka bekerja sebagai konsultan klub NA Hussein Dey (NAHD) di
Aljir, ibu kota Aljazair. Di sela kesibukannya menyusun metode latihan,
Anelka berbicara tentang masa kecilnya di pinggiran Paris, perkenalannya
dengan Islam, dan keputusannya memeluk agama yang dibawa Rasulullah
Muhammad SAW.
"Saya dibesarkan di tengah lingkungan teman-teman Aljazair di pinggiran Paris," Anelka memulai ceritanya kepada situs Alarabiya.
"Saya dan rekan-rekan Aljazair memiliki banyak kesamaan," lanjutnya.
"Bahkan beberapa dari mereka mengatakan saya memiliki karakter Aljazair.
Saya sangat tersentuh, karena mereka orang-orang yang membanggakan
latar belakang keislamannya. Saya juga bangga tapi tidak sombong."
Tumbuh di tengah masyarakat Aljazair, membuat Anelka layaknya orang
Aljazair di Prancis. Ia mengikuti semua tradisi masyarakat imigran dari
Afrika Utara itu, termasuk ikut-ikutan beribadah Islam.
"Usia 16 tahun saya memutuskan memeluk Islam," kenang Anelka.
"Kehidupan saya tidak berubah, karena saya telah hidup dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam," lanjutnya.
Seakan tidak ingin kalimatnya terpotong, Anelka melanjutkan; "Sejak
kecil saya berpuasa saat Ramadhan, karena saya mengagumi orang-orang
yang berpuasa di sekitar saya. Jika Anda tanya apa alasan saya memeluk
Islam, jawaban saya hanya satu; Islam memang untuk saya.
Islam membuat saya merasa punya hubungan langsung dengan Allah. Saya berdoa langsung kepada Allah."
Menurut Anelka, orang-orang Prancis membuat hambatan untuk mereka yang
memeluk Islam, atau berlatar belakang Afrika Utara. Saat orang-orang
Aljazair mencoba berasimilasi, orang-orang Prancis mendiskriminasi.
"Jika Anda mengirim CV dengan kode pos yang salam dan memiliki nama
berbau Muslim, tidak akan ada pekerjaan layak untuk Anda," cerita
Anelka.
Ia juga mengatakan tingkat diskriminasi Prancis benar-benar tidak bisa
diterima. Ia juga merasa beruntung tidak mengganti nama dengan nama
berbau Arab, karena baginya yang penting menjadi Muslim dan menjalankan
ibadahnya, bukan bernama Arab.
Senin, 30 Maret 2015
Anelka: "Islam Memang Untuk Saya"
Senin, Maret 30, 2015
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar